Jakarta, Suarapos.blogspot.com l Cinta - Semua wanita pasti sedih setelah putus dengan
kekasih tercinta, baik ditinggalkan ataupun sebagai pihak yang memutuskan
hubungan asmara. Namun, beberapa wanita masih terobsesi dengan mantan kekasih
karena berbagai alasan. Tahukah Anda kalau terobsesi dengan mantan merupakan
tindakan yang tidak normal?
Menurut psikolog terkenal, Zoya Amirin, perilaku obsesif
terjadi karena Anda tidak dapat mengatasi perasaan sakit hati atau negatif
sehingga bukan merupakan tindakan yang wajar. “Terobsesi sama mantan itu enggak
normal karena kita enggak mampu nguasain perasaan negatif kita, rugi.”
Sikap obsesif pun dapat membahayakan diri sendiri dan orang
lain, seperti meneror mantan melalui media sosial, menyebarkan gosip buruk
tentang dia, menyerang mantan atau selingkuhannya ketika bertemu, hingga mau
bunuh diri. Perilaku tidak normal tersebut membuat Anda rugi secara fisik
maupun batin. Hal tersebut hanya akan menyiksa diri sendiri.
Kebanyakan wanita suka bertindak di luar batas ketika
ditinggalkan kekasih mereka karena otak emosinya lebih cepat daripada pria.
Bahkan, tindakan obsesif itu akan berlangsung terus hingga Anda dapat
mengontrol perasaan sendiri. “Tergantung dia mau manjain perasaannya saja,
tindakan obsesi dilakukan oleh orang-orang yang enggak punya kemampuan untuk
mengelola emosinya. Jadi, ini masalah kecerdasan emosi,” papar Zoya kepada
Wolipop, Selasa (11/09/2012) di bilangan Warung Jati Barat Raya, Jakarta.
Sebelum melakukan tindakan yang berbahaya, lebih baik
tanyakan kepada diri sendiri apakah Anda mau diabaikan oleh orang yang dicintai
setelah mendapatkannya kembali? Jangan sia-siakan waktu untuk orang yang tidak
mencintai Anda.
“Kalau dia enggak cinta, biarin saja dia pergi. Dapat yang
lebih baik yang cintanya sama timbal balik karena enggak ada orang yang
sempurna,” tutup Zoya di akhir pembicaraan.